Setiap pohon hampir selalu tumbuh,sehingga cabang-cabang yang di lahirkan pada ketinggian tertentu memiliki total ketebalan yang sama dengan ketebalan batang pohonnya.
Leonardo da Vinci
Hingga kini,tak ada satu pun yang mampu menjelaskan,mengapa pohon mematuhi aturan tersebut.Namun hasil riset terkini,mungkin telah bersiap-siap dengan jawaban mereka.Aturan Leonardo berlaku untuk setiap jenis pohon.Seniman grafis,rutin menggunakan aturan tersebut untuk menciptakan gambar pepohonan realistis berbasis komputer.Kaidah racikan Leonardo itu mengatakan : Ketika batang pohon terbagi menjadi dua cabang maka total luas penampang cabang-cabang sekunder tersebut akan sama dengan luas penampang batang,dan ketika dua cabang itu terbagi lagi masing-masing menjadi dua,maka total luas keempat cabang baru ini akan sama dengan luas batang.Begitu seterusnya
Dalam penerapan bahasa matematika.Aturan Leonardo tersebut mengatakan,jika cabang pohon yang memiliki diameter (D) terbagi lagi menjadi cabang-cabang sekunder baru yang memiliki diameter (d1,d2,d3,,dan seterusnya) dengan jumlah yang acak (n).Maka total kuadrat dari diameter cabang-cabang sekunder baru tersebut akan sama dengan total kuadrat dari diameter cabang yang asli.Atau jika di bentuk dalam sebuah rumus,hasilnya akan seperti ini : : D2 = ∑di2, dimana i = 1, 2, ... n.Untuk pohon yang nyata,kuadrat dalam persamaan umum yang digambarkan Leonardo dalam hipotesisnya,tidak selalu sama dengan dua,melainkan memiliki angka yang bervariasi antara 1,8 dan 2,3 tergantung dari pola geometri dari pohon dengan spesies tertentu.Akan tetapi,persamaan umum Leonardo itu masih memiliki akurasi yang bagus dan bisa di terapkan pada hampir semua pohon.
Ahli botani akhirnya merespon dengan meluncurkan sebuah hipotesis.Mereka mengatakan,Hasil pengamatan Leonardo memiliki sesuatu yang bisa menjelaskan bagaimana pohon dapat memompa air untuk di hantarkan menuju daun.Idenya berasal dari ini : Pohon harus memiliki total diameter pembuluh floem yang sama dari bawah ke atas agar daun dapat ter-airi seluruhnya.
Tapi bagi Christophe Eloy,seorang fisikawan tamu dari University of California (UC),San Diego yang bekerja sama dengan University of Provence di Francis mengatakan hal tersebut terdengar tak begitu tepat.Eloy yang juga seorang pakar dalam mekanika fluida setuju kalau persamaan tersebut memang berhubungan dengan daun-daun pohon,tapi tidak dengan cara mereka mengangkut air dan kekuata angin yang ditangkap oleh daun ketika berhembus.(bersambung)
Sumber : Science
Tentang Sarah Syihabudin
Mahasiswi tingkat lima pada Departemen Elektronika Universitas Mataram.Ia menaruh minat pada dunia literasi dan kini sedang bersusah payah menyelesaikan beberapa essay populer terkait dunia elektronika.
Ingin bertanya mengenai elektronika dan segala tetek bengek MIPA pada sarah ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui form ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar