Dalam perspektif neurologi.Pasangan ideal itu seharusnya
memiliki kemapanan finansial dan punya status sosial yang tinggi.Itu jika anda
seorang perempuan.Jika anda laki-laki kriteria berbasis kebendaan tersebut
tidak berguna sama sekali.Idealnya seorang perempuan untuk kita jadikan
pasangan bergantung pada tingkat daya tariknya secara seksual.Paling tidak
kalau ia cantik ya kita embat,jika pinggulnya menarik kita sikat.
(permakluman itu tidak perlu kita besar-besarkan).Menurut psikolog evolusi David Buss yang telah meneliti lebih dari 10.000 individu dari 37 kebudayaan di seluruh dunia yang ia lakukan selama kurun lima tahun mulai dari jerman barat lalu ke Taiwan dan terus melanglang buana hingga menjangkau suku Pigmi Mbuti dan suku Eskimo di Aleut menemukan bahwa,dalam setiap kebudayaan,para perempuan tidak begitu mempersoalkan daya tarik visual (fisik) seorang calon suami.Mereka lebih tertarik pada kekayaan materi dan status sosialnya.Ini bisa di maklumi,hakekat pernikahan bagi seorang perempuan bukan hanya sekedar bercumbu dengan suami lantas memiliki anak,melainkan juga untuk memastikan bahwa anak-anak itu akan hidup cukup lama untuk menyebarkan gen-gen mereka.Dan siapa lagi yang akan menjamin kemampuan survival anak-anak ini kalau tak berasal dari dukungan para ayah.
(permakluman itu tidak perlu kita besar-besarkan).Menurut psikolog evolusi David Buss yang telah meneliti lebih dari 10.000 individu dari 37 kebudayaan di seluruh dunia yang ia lakukan selama kurun lima tahun mulai dari jerman barat lalu ke Taiwan dan terus melanglang buana hingga menjangkau suku Pigmi Mbuti dan suku Eskimo di Aleut menemukan bahwa,dalam setiap kebudayaan,para perempuan tidak begitu mempersoalkan daya tarik visual (fisik) seorang calon suami.Mereka lebih tertarik pada kekayaan materi dan status sosialnya.Ini bisa di maklumi,hakekat pernikahan bagi seorang perempuan bukan hanya sekedar bercumbu dengan suami lantas memiliki anak,melainkan juga untuk memastikan bahwa anak-anak itu akan hidup cukup lama untuk menyebarkan gen-gen mereka.Dan siapa lagi yang akan menjamin kemampuan survival anak-anak ini kalau tak berasal dari dukungan para ayah.
Simpulan ringan bersatire itu sempat menggiring otak saya
pada sebuah pencerahan baru bahwa sebutan untuk cewe matre tidak di benarkan
samasekali.Jika ada sebagian pihak yang tetap ngotot mendukung eksistensi
perempuan-perempuan matre benar-benar ada,maka mengertilah kalau terminasinya
kita ubah menjadi Smartre(Akronimisasi dari dua paduan kata konyol;Smart dan
Matre).Saya lebih condong mengharapkan hadirnya perempuan-perempuan yang pintar
secara materi ini,mengapa demikian ? Karena menurut saya ada dua macam
keberuntungan tak terlihat yang akan kita peroleh.Perempuan-perempuan yang visi
hidupnya seolah-seolah hanya berorientasi pada materi memang sangat
menjengkelkan apalagi jika ia adalah kekasih kita.Pada satu titik jenuh
sebagian dari kita mungkin akan mengatakan this relation make me nuts,its not
fair ! dunia hanya memihak padanya .Hanya dia yang selalu di untungkan! Sadar
ataupun tidak,di tengah situasi tak menguntungkan itu pada
kenyataannya.Pertama,anda sedang belajar cara memperlakukan suatu kondisi yang
saya istilahkan sebagai “Symbiotycal Empathic” empati yang saling
menguntungkan.Kocek anda mungkin saja kandas saat membelikannya pakaian yang
menarik perhatiannya,tapi bukankah ketika ia tampil cantik menggunakan pakaian
tersebut anda akan ikut merasa senang ? Kedua,”Self Management” Manajemen diri yang derivatnya
dapat berupa belajar bertanggung jawab,belajar untuk berkorban,belajar bekerja keras,belajar
untuk berhemat dan tentu saja belajar untuk berbagi.
Obsesi dan perasaan jenuh
berlebihan membuat kita cenderung mengabaikan sifat dasar laki-laki yakni berpikir
logis.Padahal jika sifat dasar itu rajin anda pakai tak ada yang akan merasa di
rugikan,karena berpikir logis dapat mencegah anda betindak overload dan
pelit.Jadi kalaupun suatu saat saya harus di hadapkan dengan salah satu di
antara mereka,untuk apa menghindar.Hadapi dan tanyakan saja dengan penuh
percaya diri apa yang mereka inginkan.”Beb,apa yang kamu mau dari hubungan kita?”
Jika ia menjawab “Aku maunya kamu tetep sayang sama aku” berarti ia masih
labil.Otaknya belum terlalu matang.Singkatnya belum dewasa.Namun berbeda
ceritanya jika ia menjawab seperti ini “Aku mau Bahagia !” Bersiaplah mengambil
ancang-ancang tapi sekali lagi bukan untuk lari menghindar karena kemungkinan
besar orang yang sedang berdiri di hadapan anda adalah salah satu jenis
Smartre.
KAU BAHAGIA AKU JUGA BAHAGIA KITA SEMUA BAHAGIA
KAU BAHAGIA AKU JUGA BAHAGIA KITA SEMUA BAHAGIA
Ketahuilah,kata ’Bahagia’ dalam kamus perbendaharaan kosa
kata perempuan masa kini telah mengalami peyorasi signifikan.Pergeseran
maknanya melenceng jauh dan mencakup bidang yang lebih banyak.Masuk akal jika
anda berpikir membahagiakan hati seorang wanita sangat perlu terutama dengan
metode-metode berbau perasaan seperti halnya setia atau tetap romantis meski
tanpa harus memberikannya sebuket bunga atau sekotak coklat.Itu merupakan
perbuatan yang sangat masuk akal .Tapi akan lebih masuk akal lagi jika anda
berpikir,sangat perlu membahagiakan hati seorang wanita terutama dengan
metode-metode berbau materi seperti satu contoh sederhana ini : Mentraktirnya
makan (Anda tidak perlu repot-repot membawanya ke restoran atau resort yang menyediakan
menu-menu mewah.Warung atau kedai makan di perapatan gang sah-sah saja asalkan
rutin._Hanya saran) Dan masih banyak lagi contoh lain asal jangan berlagak seperti
Christian Bale yang membeli restoran dalam satu malam untuk tiga orang wanita
yang ia kencani hanya dengan menulis kertas cek.Itu terlalu berlebihan untuk
anda tiru.
Jadi saya sarankan berpikirlah lebih realistis,lebih logis.Pakai metode
yang saya jual di atas sana.Jika hal itu berhasil anda lakukan tanpa rasa
takut apalagi minder,kecil kemungkinannya anda akan mendapat status bujang lapuk seumur-umur.Apa
yang di katakan Dr.Louann Brizendine di dalam bukunya Female Brain memang ada
benarnya.Untuk urusan mencari pasangan Laki laki memiliki kecenderungan dasar
Mengejar dan Menemukan,inilah yang membuat kita kurang begitu selektif dan agak
terburu-buru dalam urusan berburu pasangan.Seperti yang saya katakan,asal
cantik ambil! berbeda halnya dengan perempuan yang
justru memiliki naluri dasar Menunggu dan Memilih,hal inilah yang menjadikan
mereka memang menjadi sangat pemilih,lebih bersabar,dan tidak terburu-buru
ketika menjatuhkan pilihan pada pasangan yang sangat berkualitas,tentu saja
‘kualitas’ yang di maksud dalam hal ini adalah laki-laki yang sanggup memberi
jaminan finansial jangka panjang padanya .Menyambung perkataan ini,Robert
Trivers seorang pelopor biologi evolusi berpendapat bahwa pemilihan pasangan
berdasarkan kualitas tersebut merupkan strategi investasi yang cerdas.Para
perempuan memiliki jumlah sel telur yang terbatas.Mereka berinvestasi jauh
lebih banyak dalam melahirkan dan membesarkan anak daripada laki-laki.Oleh
sebab itu perempuan memang harus hati-hati ketika memilih “permata keluarga”
tersebut.Benar-benar Smartre bukan ?
Tentang Miskal Yamani
Mahasiswa tingkat akhir di Sekolah Tinggi Kesehatan Mataram.Ia sedang mengembangkan laporan penelitian mengenai relevansi antara luka dan istirahat.Memiliki minat yang sangat tinggi pada dunia kepenulisan dan ia sedang berusaha membidik program Magister pada konsentrasi Andrologi.
Ingin bertanya mengenai seluk beluk kesehatan dan psikologi pada Miskal ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui form ini.
Tentang Miskal Yamani
Mahasiswa tingkat akhir di Sekolah Tinggi Kesehatan Mataram.Ia sedang mengembangkan laporan penelitian mengenai relevansi antara luka dan istirahat.Memiliki minat yang sangat tinggi pada dunia kepenulisan dan ia sedang berusaha membidik program Magister pada konsentrasi Andrologi.
Ingin bertanya mengenai seluk beluk kesehatan dan psikologi pada Miskal ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui form ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar