Kamis, 28 November 2013

DEVIASI-DREAM

Impian terbesar ku adalah memiliki gebetan bule yang berasal dari Inggris Raya.Calon istri ku itu rencananya akan ku comot langsung dari Universitas Cambridge dan aku pastikan kalau dia adalah adik kelas ku sendiri sesama fakultas teleportasi dan deportasi asing (LOL).Yah,jika melihat situasi saat ini dapatlah ku katakan bahwa impian itu memang mimpi belaka.

Universitas Cambridge
Makin hari ia menggelayut-layut kian tinggi di awan.Aku tak pernah berpikir lagi untuk menjangkaunya.Jangankan berjinjit-jinjit meraihnya,mendongak pun tidak.Penyebabnya tak lain karena aku sudah berhasil mendapatkan calon istri lokal.Dan jika dilihat dari bentuk mukanya maka miriplah ia dengan Alice Braga,aktris kondang asal Brazil.Pacar ku itu berbakat sekali meng’klon’ apa saja dari wanita latin.Mulai dari gerak-geriknya yang lentur sampai-sampai jika sedang berjalan,dari belakang ia nampak seperti bergoyang samba.Begitu eksotis.Pun dengan tempo bahasanya yang cepat namun ritmis.Hingga warna kulitnya yang matang kecoklat-coklatan ah sangat manis.Namun satu yang terpenting.Dia jago memakai bahasa orang inggris.Paling tidak elemen yang ku sebut terakhir itu mewakili ambisi terselubungku mengenai inggris.Terobatilah sedikit mengenai rasa sakit hati yang di sebabkan oleh cita-cita yang tak kesampaian itu.Baiklah,kurasa tak patut terlalu fokus membicarakan pacar sendiri.Itu sudah memasuki personal zone.Sungguh tak pantas di umbar-umbar.Mari sejenak kita kembali pada persoalan perempuan bule itu.Suatu kali saat aku mengoceh mengenai mimipi-mimpi tersebut.Seorang teman terpancing memberi respon.Ia melontarkan sebuah pertanyaan yang jika di hitung-hitung dengan pemikiran kasar sangat tak relevan dengan makna premis pembicaraan ku.Bisa dibilang ia kebingungan atau lebih tepatnya tertipu.Begini katanya : “Kenapa harus mencari cewe luar negeri sih Zah ? Cewe-cewe kita (lokal) kan gak kalah mohai dengan bule-bule itu ?” Lha! Beginilah akibatnya jika otak hanya di jejali dengan properti-properti perempuan.Telinga seakan hanya di ciptakan untuk melacak keberadaan sebuah benda yang di sebut dengan ‘perempuan’.

Ku rasa teman ku itu sangat canggih tapi tak begitu mutakhir.Tak paham ia rupanya kalau impian mengenai perempuan bule itu hanya mimpi pengekor saja.Logikanya,mana mungkin aku bisa mendapatkan gadis berambut pirang kalau aku tak melancong ke luar negeri terlebih dahulu.Jika ingin pertanyaannya di sebut briliant harusnya teman ku itu bertanya seperti ini: “Kenapa harus kuliah di luar negeri sih ? Kampus Indonesia kan gak kalah gengsi dengan kampus bule-bule itu ?” Maka dengan dimaklumatkannya pertanyaan ini terbongkarlah sudah muslihat ku,maksud ku terbongkarlah sudah impian terbesar ku sesungguhnya.Teman dengan menyesal ku katakan bahwa impian terbesarku adalah pengen kuliah di luar negeri,tapi hanya karena aku tergolong mahasiswa angkatan gaek dengan beberapa riwayat komplikasi kejiwaan kronis yang sebentar lagi akan menamatkan pendidikannya ku putuskan untuk menggantung mimpi ku hingga tak jelas kapan akan ku raih kembali atau mungkin tak akan pernah.Entahlah,sebetulnya aku bisa dibilang masih memiliki banyak peluang untuk melanjutkan kuliah.Lagipula aku tak begitu uzur untuk sekedar mengambil program master misalnya.Wuiihh betapa hebatnya jika ada embel-embel M.Sc tersemat di belakang nama ku.Dari dulu aku ingin sekali menjadi seorang ilmuan mumpung di negeri ini sedang kekurangan ilmuan.

Lalu apa yang kulakukan sekarang ? Masih bermimpi di tengah hari ? oh sungguh menyedihkan.Tetap ku kuatkan diri ku agar tak tertipu mimpi-mimpi.Terbuai mimpi yang tak alang kepalang hebatnya sungguh mudah mencelakakan penikmatnya.Betapa banyak para ambisius yang terkena sakit saraf lantaran mimpi-mimpi canggih mereka tak kunjung menampakkan batang lehernya.Aku tak ingin seperti mereka,aku tak ingin gila,tak ingin pula menjadi ambisius tulen.Dari itu ku stabilkan ketinggian mimpi-mimpi ku.Menggantung mimpi terlalu tinggi akan membuat kita capai.Gantunglah mimpi di atas plafon kamar.Sederhana dan mudah saja dahulu agar tak repot menjangkaunya.Apa itu misalnya ? Menikah ! Urusan melanjutkan kuliah nantilah ku urus kemudian. (Bersambung ke bagian 2)






Tentang Zah

Tak ada yang menarik mengenai Zah.Ia hanya seorang cecunguk alumnus Universitas Antah Berantah.Menyelesaikan program magister pada konsentrasi studi 'Intergalactical'.Ia sangat senang di sebut Alien.Fotonya saja Alien.Jangan-jangan dia memang Alien. 







Ingin menguji pandangan Zah mengenai kondisi pendidikan di negeri ini ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui  form ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar