Impian terbesar ku adalah memiliki gebetan bule yang berasal
dari Inggris Raya.Calon istri ku itu rencananya akan ku comot langsung
dari Universitas Cambridge dan aku pastikan kalau dia adalah adik kelas ku
sendiri sesama fakultas teleportasi dan deportasi asing (LOL).Yah,jika melihat
situasi saat ini dapatlah ku katakan bahwa impian itu memang mimpi belaka.
Universitas Cambridge |
Makin hari ia menggelayut-layut kian tinggi di
awan.Aku tak pernah berpikir lagi untuk menjangkaunya.Jangankan
berjinjit-jinjit meraihnya,mendongak pun tidak.Penyebabnya tak lain karena aku
sudah berhasil mendapatkan calon istri lokal.Dan jika dilihat dari bentuk
mukanya maka miriplah ia dengan Alice Braga,aktris kondang asal Brazil.Pacar ku
itu berbakat sekali meng’klon’ apa saja dari wanita latin.Mulai dari
gerak-geriknya yang lentur sampai-sampai jika sedang berjalan,dari belakang ia
nampak seperti bergoyang samba.Begitu eksotis.Pun dengan tempo bahasanya yang
cepat namun ritmis.Hingga warna kulitnya yang matang kecoklat-coklatan ah
sangat manis.Namun satu yang terpenting.Dia jago memakai bahasa orang inggris.Paling
tidak elemen yang ku sebut terakhir itu mewakili ambisi terselubungku mengenai
inggris.Terobatilah sedikit mengenai rasa sakit hati yang di sebabkan oleh
cita-cita yang tak kesampaian itu.Baiklah,kurasa tak patut terlalu fokus
membicarakan pacar sendiri.Itu sudah memasuki personal zone.Sungguh tak pantas
di umbar-umbar.Mari sejenak kita kembali pada persoalan perempuan bule
itu.Suatu kali saat aku mengoceh mengenai mimipi-mimpi tersebut.Seorang teman
terpancing memberi respon.Ia melontarkan sebuah pertanyaan yang jika di
hitung-hitung dengan pemikiran kasar sangat tak relevan dengan makna premis
pembicaraan ku.Bisa dibilang ia kebingungan atau lebih tepatnya tertipu.Begini
katanya : “Kenapa harus mencari cewe
luar negeri sih Zah ? Cewe-cewe kita (lokal) kan gak kalah mohai dengan
bule-bule itu ?” Lha! Beginilah akibatnya jika otak hanya di
jejali dengan properti-properti perempuan.Telinga seakan hanya di ciptakan
untuk melacak keberadaan sebuah benda yang di sebut dengan ‘perempuan’.
Ku rasa
teman ku itu sangat canggih tapi tak begitu mutakhir.Tak paham ia rupanya kalau
impian mengenai perempuan bule itu hanya mimpi pengekor saja.Logikanya,mana
mungkin aku bisa mendapatkan gadis berambut pirang kalau aku tak melancong ke
luar negeri terlebih dahulu.Jika ingin pertanyaannya di sebut briliant harusnya
teman ku itu bertanya seperti ini: “Kenapa harus kuliah di luar negeri sih ?
Kampus Indonesia kan gak kalah gengsi dengan kampus bule-bule itu ?” Maka
dengan dimaklumatkannya pertanyaan ini terbongkarlah sudah muslihat ku,maksud
ku terbongkarlah sudah impian terbesar ku sesungguhnya.Teman dengan menyesal ku
katakan bahwa impian terbesarku adalah pengen kuliah di luar negeri,tapi hanya
karena aku tergolong mahasiswa angkatan gaek dengan beberapa riwayat komplikasi
kejiwaan kronis yang sebentar lagi akan menamatkan pendidikannya ku putuskan
untuk menggantung mimpi ku hingga tak jelas kapan akan ku raih kembali atau
mungkin tak akan pernah.Entahlah,sebetulnya aku bisa dibilang masih memiliki
banyak peluang untuk melanjutkan kuliah.Lagipula aku tak begitu uzur untuk
sekedar mengambil program master misalnya.Wuiihh betapa hebatnya jika ada
embel-embel M.Sc tersemat di belakang nama ku.Dari dulu aku ingin sekali
menjadi seorang ilmuan mumpung di negeri ini sedang kekurangan ilmuan.
Lalu apa
yang kulakukan sekarang ? Masih bermimpi di tengah hari ? oh sungguh
menyedihkan.Tetap ku kuatkan diri ku agar tak tertipu mimpi-mimpi.Terbuai mimpi
yang tak alang kepalang hebatnya sungguh mudah mencelakakan penikmatnya.Betapa
banyak para ambisius yang terkena sakit saraf lantaran mimpi-mimpi canggih
mereka tak kunjung menampakkan batang lehernya.Aku tak ingin seperti mereka,aku
tak ingin gila,tak ingin pula menjadi ambisius tulen.Dari itu ku stabilkan
ketinggian mimpi-mimpi ku.Menggantung mimpi terlalu tinggi akan membuat kita
capai.Gantunglah mimpi di atas plafon kamar.Sederhana dan mudah saja dahulu
agar tak repot menjangkaunya.Apa itu misalnya ? Menikah ! Urusan melanjutkan
kuliah nantilah ku urus kemudian. (Bersambung ke bagian 2)
Tentang Zah
Tak ada yang menarik mengenai Zah.Ia hanya seorang cecunguk alumnus Universitas Antah Berantah.Menyelesaikan program magister pada konsentrasi studi 'Intergalactical'.Ia sangat senang di sebut Alien.Fotonya saja Alien.Jangan-jangan dia memang Alien.
Ingin menguji pandangan Zah mengenai kondisi pendidikan di negeri ini ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui form ini.
Ingin menguji pandangan Zah mengenai kondisi pendidikan di negeri ini ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui form ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar