Teman.Begini.Dengar
aku baik-baik.Terkadang sewaktu menjalani hidup tingkat kesulitannya sama
seperti sedang mengkalkulasi aljabar (Ah
betapa congkaknya aku ini sampai berani mengajari kalian).Terdapat faktor 'x' dan
faktor 'y' yang sukar di pertemukan titik koordinatnya.Faktor x itu adalah
usaha-usaha yang kita perbuat untuk meraih mimpi dan faktor y tak lain adalah
mimpi kita.
Credit Image : Google Pics |
Agar mudah meraih nilai y ada tiga masalah kejiwaan yang perlu kau
bereskan: Malas,Terlena dan tak cukup dukungan.Tak cukup dukungan,terlena dan
malas hanya berkutat pada masalah itu-itu saja sesungguhnya.Namun dalam kasus
yang cukup langka ada satu masalah kejiwaan lagi yang amat sukar di
bereskan.Itulah yang sedang ku hadapi sekarang,maukah kalian kuberitahu apa itu
? Dia bernama Traumatis.Makhluk ini yang sempat membuatku memendam kesumat pada
kuliah dan segala persoalan tentang belajar di Indonesia.Membuatku bermimpi
buruk semalaman.Cita-cita makin terkatung-katung dibuatnya.Dia pula yang
bertanggung jawab membuat ku mendapatkan wangsit.Wangsit tentang
menikah.Bunyinya : Kau sedang mengalami stres ? menikahlah,Insya Allah kau akan
selamat dunia wal akherat ! Terus bertalu-talu di telingaku saban petang.Gaib
betul.Namun belakangan ku ingat.Kalimat itu meluncur beberapa hari yang lalu
dari mulut seorang teman yang juga stres karena cita-cita menjadi prajurit TNI
tak kunjung berwujud.Pernah ku katakan padamu soal ambisi yang menggerus
kesejahteraan rohani seseorang akibat ambisinya yang tak mau nongol itu bukan.Bersyukur
teman ku itu tak mengidap skizofrenia akut.Bersyukur
otaknya langsung lari pada persoalan menikah.Berbicara menikah bukan sekali dua ku dengar mengenai solusi
penyelamat bagi mereka yang tertipu mimpi ini.Tetangga ku yang tentu saja ku
rahasiakan namanya.Pemuda berbudi luhur.Fresh
graduate dari perguruan tinggi terakreditasi A.Bercita-cita menjadi guru
madrasah negeri.Melamar kerja pula ia.Nampak benar wajah nya berseri-seri,yakin
merasa diterima karena IP tak main-main.17 bulan berselang merasa semakin
yakinlah ia jika surat lamarannya sudah lama di jadikan penyekat ventilasi
kantin sekolah.Tak berpantang asa ia lantas menikah dengan adik kelasnya dahulu
sewaktu SMP dan kini ia telah berhasil mendirikan semacam Home schooling border
di bekas kos-kosan rumahnya untuk warga uzur buta aksara,Fasilitas lengkap,gratis
pula.Betapa mulianya.
Ada lagi sahabat lama ku yang baru tamat dari fakultas
kedokteran luar kota.Cum laude predikatnya.Bermimpi bekerja di rumah sakit
swasta megah agar bisa merawat orang bule.Setali tiga uang dengan teman ku yang
pertama,lamarannya juga di diskreditkan lalu di sulap menjadi bungkus obat
racik.Tak mau harapannya lindap.Ia mendirikan tempat praktik di rumah namun
sepi pengunjung karena warga lebih percaya dukun daripada dokter.Setelah
menikah dengan adik kelasnya dahulu sewaktu SMA maka rumah praktek berubah
menjadi rumah makan.Alhamdulillah ramai pelanggan dan sudah punya 3
cabang,salah satu cabangnya berdiri di kampungku dengan nama yang elegan ‘RM
Hepatitis Cabang 2’ Setelah ku tanya mengapan nama warungnya antik begitu,ia
menjawab dengan datar : “Untuk mengobati rasa sakit hati ku kawan” lain lagi
dengan sepupu jauh ku yang sudah menikah 2 tahun namun tak kunjung bunting juga
istrinya.Setelah istrinya di ceraikan sepupu ku itu menikah lagi dengan mantan
kekasihnya dulu sewaktu di universitas dan daripadanya mereka pun beranak
pinak.Adapun si mantan istri menikah juga dengan bekas pacar sewaktu SMA.Dalam
padanya mereka pun berketurunan.Rumor ku dengar mereka tak saling bersentuhan
intim selama 2 tahun lantaran tak saling suka karena di jodohkan.Bisa di bilang
mereka itu korban kesemena-menaan orang tua.
Aku kontan teringat sebuah Tale klasik yang berkisah tentang
sepuluh legiun romawi yang lari tunggang langgang karena di buru pasukan
Persia.Mereka kabur menyelamatkan diri menuju benteng hitam.The Fortress of Ace.The Fortress of Ace
bisa di sebut semacam tempat terlarang bagi prajurit yang terdesak di belakang
garis musuh.Terlarang karena letaknya jauh di dalam jantung hutan.Di jaga oleh
hantu bunian yang dulunya adalah prajurit tangguh gagah berani namun gugur
dalam pertempuran.Hanya setengah legiun yang sanggup memasuki kawasan angker
ini.Sebagai imbalannya mereka akan dilatih oleh hantu-hantu bunian itu.Prajurit
yang terluka parah akan di obati.Pedang yang patah akan di tempa kembali.Mereka
siap berperang menuntut balas.Menikah dapatlah di umpamakan juga seperti
itu.Sebuah tempat untuk meraparasi mimpi-mimpi yang rancangan mekanikanya
berantakan.Terkadang pula memihak bagi orang-orang yang nampak kehilangan
harapan namun punya tekad untuk kembali berjuang.Dari itu mereka akan diajari,dilatih
beragam rupa.Mental dan fisik oleh ‘sesuatu’ tak kasat mata agar muncul menjadi
manusia penantang baru.Ku rasa’Sesuatu’ itulah yang ku sebut sebagai “Tanggung
Jawab”.
Tentang Zah
Tak
ada yang menarik mengenai Zah.Ia hanya seorang cecunguk alumnus Universitas
Antah Berantah.Menyelesaikan program magister pada konsentrasi studi
'Intergalactical'.Ia sangat senang di sebut Alien.Fotonya saja
Alien.Jangan-jangan dia memang Alien.
Ingin menguji pandangan Zah mengenai kondisi pendidikan di
negeri ini ? Berdiskusilah secara personal dengannya melalui form ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar